Kamis, 21 Juni 2018

Hari Raya

Allah maha besar
Allah maha besar
Allah maha besar
Dan segala puji bagi Allah.

Kemenangan di depan mata
Sebulan penuh berjihad diri
Menawan hawa nafsu
Menjadi pribadi terpuji

Wahai diri janganlah kau lengah
Atas kemenangan sesaat
Musuhmu akan lebih hebat
Melihat keteguhanmu yang suci

Wahai diri perangmu tidaklah usai
Engkau hanya berlatih diri
Musuhmu adalah dirimu
Yang tidak engkau sadari

Taklukan diri dengan Taubat
Takutlah engkau akan murkaNYA
Berharaplah akan ridhoNYA
Tawanlah nafsumu agar kau selamat








Selasa, 12 Juni 2018

Amarah

Kewajiban ku penuhi di lima waktu
Puasaku lakukan tanpa ragu.
Berdiriku diwaktu malam dengan harap.
Seiring waktu ku lalai dari hati yang kosong.

Terbakar dada dalam diam.
Terasa bara api tanpa wujud.
Terdiam ku memohon ampunan.
Taklukanlah amarah ini wahai Diri.

Tertidur aku dalam lelah.
Singkat aku terlelap karena terbiasa.
Tertancap bara masih terasa.
Sembahku pada ilahi melayang hampa.

Aku termenung memohon ilham.
Rabbku yang pengasih lagi penyayang.
Aku sadar ibadahku kehilangan ruh.
Membuatku menjahit kembali rasa sejati.

Ikhlas ku persembahkan segala diri
Bertatap rasa takut dengan ketidak sukaanMU.
Akhirnya ku temukan kembali.
Wahai rasa yang kurindukan suci.




Senin, 11 Juni 2018

Akhir Ramadhan

Kau akan pergi meninggalkan kesedihan.
Bagi sang pemburu ridho ilahi.
Namun kepergianmu disambut kesenangan.
Bagi sang pemburu duniawi.

Mengira pahala berupa saldo.
Bisa ditukar surga sekehendak hati.
Jadi apakah aku setelah ditinggal.
Menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Tujuan hidup untuk mengabdi.
Kepada sang Maha hidup yang tiada mati.
Padanya kita pasrahkan diri.
Mengharap ridho dari sang ilahi.





Puasa

Berpuasa aku dari makan dan minum.
Menahan lapar dari waktu yang ditentukan.
Bertahun tahun aku berpuasa.
Hanya haus dan lapar yang aku dapat.

Aku tidak mengenal nafsu.
Sehingga bebas tanpa belenggu .
Mengajak diri kepada maksiat.
Meskipun menahan lapar dan dahaga.

Aku berpuasa tapi tidak dengan mataku.
Aku berpuasa tapi tidak dengan telingaku.
Aku berpuasa tapi tidak dengan mulutku.
Aku berpuasa namun hanya pada lambungku.

Semua malaikat bersujud kepada adam.
Tiada iblis bersujud kepada adam.
Begitu pula nafsu yang tiada tunduk kepada adam.
Melainkan mengajak kepada neraka jahannam.

Kenalilah dia nafsumu disetiap kehendakmu.
Berselimut kebenaran padahal palsu.
Kau biarkan akalmu tunduk kepada nafsumu.
Semakin jauh semakin tersesat.

Puasaku tiada arti karena nafsu.
Puasaku kini menawan hawa nafsu.
Terbelenggu nafsu seperti yang dijanjikan.
Bagi puasa yang sebenar benarnya puasa.

Celaka aku tanpa bimbinganmu ya Rabb.
Puji syukurku kepadamu ya Rabb.
Atas segala pengetahuan yang engkau berikan.
Tiada daya dan upaya melainkan terjadi atas kehendakMU.


Minggu, 10 Juni 2018

Mengejar malam lailatur qadar

Aku pernah mempertuhankan dalil.
Darinya aku bertindak dan berpikir.
Sama seperti kaum Yahudi dan Nasrani.
Bertahan dengan keyakinan  dalil mereka.

Berpikirlah sesuai yang diperintahkan.
Petunjuk Allah teruntuk orang yang berpikir.
Dari nafasku aku melihat kebesaranNYA.
Hanya terlihat bagi orang yang berpikir.

Kesombonganmu akan pengetahuanmu.
Menutupi segala kekuranganmu.
Tidaklah pengetahuan itu melainkan sekedar hafalan.
Tidak ada arti tanpa penghayatan.

Kau kejar malam Lailatul Qadar.
Melupakan malam yang lain.
Mana mungkin kau dapatkan.
Jika Allah tidak meridhoi.

ALLAH melihat kita setiap saat.
Begitu pula rahasia kita.
ALLAH mendengar suara kita.
Begitu pula suara hati kita.


Hidup sebenar benarnya hidup

Aku bersaksi tidak tuhan selain ALLAH.
Aku bersaksi nabi Muhammad utusan ALLAH.
Ikrar yang menjadi awal aku hidup.
Penutup yang menjadi akhir aku mati.

Bagaimana aku bersaksi namun tak tahu cara bersaksi.
Bagaimana aku bersaksi sedang aku tak melihatMU.
Bagaimana aku bersaksi sedang aku melanggar perintah dan laranganMU.
Bagaimana aku bersaksi sedang aku tak mengingatMU.

Kau terlihat namun hatiku buta.
Kau perintah aku namun aku enggan.
Kau larang aku namun aku langgar.
Kau ingat aku namun aku lupa.

Nafsu memperbudak diri tanpa aku sadar.
Bertindak benar padahal salah.
Akalku menjadi hamba ajakan nafsu yang lapar.
Menjauh aku dari Maha benar.

Aku islam namun belum islam.
Selama ini aku tahu namun nyatanya tidak.
Berdiri aku dalam sholat.
Menyembah angan angan nafsu sesaat.

Bertaubat aku dalam keheningan.
Memohon diri agar selamat.
Diri tak kuasa melawan nafsu.
Hanya Allah pemberi selamat.





Langit ke 7

Aku masuk kedalam pusaran abadi Memandangmu dengan cinta Bismillah Allahu akbar Satu langkah naik ke langit Pikiran kosong Keinginan kosong ...